Pages

5 Mar 2008

Trik Menyempurnakan pc

      Seperti hari-hari pertama menggunakan mobil baru, jam-jam pertama menggunakan komputer baru juga berpengaruh terhadap pemakaian berikutnya. Pada mobil baru, pertama kali yang lazim kita lakukan adalah mengatur seat pada posisi yang nyaman dan kemiringan spion untuk pandangan kebelakang. Kemudian, membiasakan diri dengan beragam panel, kedalaman pedal gas , kopling, dan pedal rem.

Sebuah PC baru juga membutuhkan sentuhan-sentuhan, sebelum siap menjadi PC yang sempurna.

Setting IDE

     Anda pasti menginginkan transfer data pada Harddisk Anda. Kadang, kita memang beruntung jika vendor sudah meletakkan jumper dan setting harddisk pada posisi yang optimal. Namun, ada baiknya juga melihat sendiri untuk membuktikannya.

    Periksa setting jumper pada Harddisk Anda. Lokasi jumper untuk Harddisk terletak di bagian belakang, tepat disebelah slot untuk konektor dan kabel power. Petunjuk setting Jumper berada di bagian atas Harddisk. Untuk melihatnya, lepas terlebih dahulu Harddisk dari dalam komputer atau melihat petunjuknya pada situs produsen harddisk anda.

     Format label juga hampir sama dalam setiap harddisk yang ada di pasaran, yakni berupa tabel yang sangat mudah dibaca. Pastikan untuk masuk ke menu setting BIOS setelah mengatur posisi Jumper dan memasang kabel Harddisk dengan benar. Simak, apakah Harddisk sudah di-detect dengan baik oleh BIOS. Jika sudah, maka langkah ini sudah berhasil Anda lakukan

     Setting standar ini berupa pasangan Harddisk yang paling sering diakses dalam satu konektor. Sedangkan, satu konektor lainnya digunakan untuk CD-RW dan Harddisk lain yang jarang terpakai. Perlu diperhatikan, kecepatan transfer pada dua Harddisk di satu channel tentu berbeda dengan dua Harddisk di dua channel yang berbeda.

Convert Harddisk ke NTFS

    Dibandingkan dengan FAT32, format NTFS(New Technology File System)memiliki performa yang lebih baik, lebih aman, dan lebih tahan uji. Sebab, dengan NTFS, maka data otomatis akan dienkripsi. Dengan perubahan ini mungkin kinerja komputer sedikit lebih lambat dari sebelumnya. Namun, keuntungannya tetap lebih banyak. Ada beberapa keuntungan menggunakan NTFS dibanding FAT atau FAT32 diantaranya adalah dari sisi performa yang lebih baik, dan keamanan.

    Mengubah format Harddisk sangat mudah, namun jangan dianggap remeh. Ada kemungkinan proses ini menyebabkan kerusakan permanen seluruh data dan sistem opersi beserta aplikasi di dalamnya. Pastikan untuk mem-back-up semua data lebih dahulu. Tekan tombol Windows+R untuk membuka Command Prompt. Ketikkan”convert x:\fs:ntfs”(tanpa tanda petik, tanda ‘x’ adalah Drive yang kan di convert). Ikuti semua proses hingga selesai. Kemudian, restart komputer Anda.

Buat Partisi Khusus untuk data

    Data, dalam bentuk apapun juga, sangat mahal harganya. Naskah skripsi, foto kenangan dan lain sebagainya tidak akan tergantikan jika sampai hilang. Itulah sebabnya, meletakkan data pada satu area dengan Sistem Operasi yang kemungkinan mengalami sistem crash atau error lainnya sangat beresiko.

    Idealnya, ada satu partisi khusus dalam Harddisk kita yang tidak terganggu oleh Sistem Operasi, jika Sistem Operasinya error, maka data akan tetap terselamatkan. Cara membuat partisi cukup mudah. Misalnya, menggunakan FDISK atau saat instalasi Windows. Jika Windows sudah terinstalasi, gunakan Partition Magic dari PowerQuest. Saat membuat partisi, pastikan ukurannya cukup memadai untuk kebutuhan Anda, baik untuk saat ini atau kedepannya. Lebih baik lagi jika ada dua buah Harddisk yang berbeda, satu untuk Sistem Operasi beserta program-program saja dan satunya khusus untuk data. Meskipun melakukan partisi bisa dilakukan pada Windows dengan mudah, tidak ada salahnya menggunakan salah satu program untuk mempartisi.

Patch Windows

Ada 3 jenis update untuk melengkapi instalasi Windows.

   Pertama, biasa disebut dengan “critical update”. Update jenis ini digunakan untuk memperbaiki security hole—yang bisa menyebabkan seseorang menyusup dalam PC—dan coding blunders yang menutup kemungkinan semua atau sebagian Sistem Operasi konflik.

Kedua, “Windows Update” untuk memperbaiki bug-update komponen Windows dan menambah kinerja Sistem Operasi.

Ketiga, “Update Driver” untuk menambah stabilitas dan daya tahan hardware yang bekerja di bawah Windows.

Sayangnya, banyak update yang meminta restart komputer untuk menyelesaikan instalasi. Ini berarti, kita harus masuk Windows beberapa kali untuk menyelesaikan semua instalasi update Windows.

Instalasi lebih dahulu update yang paling penting. Kemudian restart komputer dan buka lagi Windows Update untuk update driver yang lainnya. Terakhir, ulangi sekali lagi untuk instalasi tambahan yang lain. Cara yang sedikit bertele-tele ini bisamenjadikan hasil update bekerja maksimal.

Update Driver Chipset

      Jika Anda menginstalasi Windows tanpa menginstalasi driver Chipset Motherboard, maka komputer Anda tidak akan stabil. Bisa jadi lebih parah lagi, misalnya Windows tidak dapat diakses. Driver Chipset berfungsi menghubungkan Sistem Operasi dengan Motherboard. Windows memang sudah menyediakan database driver. Namun, ada kemungkinan database tersebut terbatas dan tidak dimanfaatkan secara maksimal atau driver di database tersebut sudah tidak up-to-date. Untuk memperoleh hasil performa maksimal dan stabilitas kinerja komputer Anda, selalu gunakan driver Chipset terkini dari sumber terpercaya.

      Kebanyakan driver untuk Motherboard diperoleh bersamaan dengan pembelian barangnya, namun tidak ada salahnya membuka situs vendor Chipset Motherboard dan men-download driver terbaru yang sesuai. Kemudian instalasi pada Windows, dengan update driver, bisa menambah stabilitas dan daya tahan Motherboard serta menambah kecepatannya. Sebab, kadang update tersedia untuk memperbaiki bug atau cacat produksi.

Update BIOS

Jika Anda trauma mendengar istilah flash BIOS, maka abaikan saja langkah ini. Wajar memang, mengingat langkah ini sangat menantang dan berbahaya. Resikonya, jika saat melakukan langkah ini salah sedikit saja, Maka motherboard bisa dipastikan tidak dapat digunakan lagi.

Jadi pikir lagi! Apakah Anda sudah siap menerima resiko ini? Mengganti Motherboard! Keluar uang lagi! Pekerjaan terganggu! Bermain game tertunda! Dan koleksi musik yang menuggu diputar kembali.

Namun sebaliknya, jika Anda berani menerima tantangan ini dan lolos, maka Anda juga akan memperoleh keuntungan sepadan. Bug pada Motherboard hilang, lebih banyak hardware yang bisa di support, dan kinerja yang jauh lebih cepat serta stabil pada PC Anda. Jadi, pikirkan masak-masak dulu!

Namun sebenarnya ada cara yang lebih sederhana, tekan tombol untuk masuk kedalam BIOS(Del atau F1). Didalamnya, identitas BIOS sudah tercatat dengan lengkap. Periksa sekali lagi untuk memastikan urutan huruf dan angka besar.

Setelah disalin, identitas BIOS bisa dicek melalui sebuah situs, yakni situs resmi produsen Motherboard Anda. Cari update BIOS terbaru di situs tersebut dan pastikan benar-benar sama dengan BIOS Anda. Biasanya ukurannya tidak lebih besar dari sebuah disket. Jika sudah ketemu, download dan simpan kemudian copy ke dalam sebuah disket atau CD. Setelah itu, atur booting dari disket atau CD lalu ikuti langkah demi langkah secara teliti. Pastikan tidak ada salah mengartikan perintah. satu kesalahan berarti maut bagi Motherboard Anda.

Atifkan fitur DMA

Hampir semua instalasi Windows sudah meletakkan setting DMA (Direct Memory Active) dengan benar. Jika tidak, maka Harddisk dan CD-ROM akan menunjukkan performa yang lebih lambat. Sebaliknya, setting DMA yang benar bisa membantu kecepatan transfer data.

Caranya sangat mudah. Klik kanan My Computer dan pilih Properties. Kemudian ,klik tab Hardware > Device Manager. Pilih IDE/ATAPI controllers. Pada Windows yang muncul kemudian pilih Primary IDE Channel dan masuk kedalam propertiesnya. kemudian, pilih tab Advance Setting. Pastikan Device yang ada diset menjadi DMA if available jika masih berada dalam posisi PIO only. Fitur DMA bisa mempercepat kinerja Harddisk, CD/DVD-Drive.

Tweak BIOS

Bagi pengguna PC sejati, tweaking BIOS merupakan uji nyali, tantangan, dan sedikit godaan. Susahnya, tidak ada panduan yang sama untuuk semua jenis BIOS. Meski berasal dari produsen BIOS yang sama, kadang ada juga beberapa perbedaan cara tweaking-nya. Namun sebenarnya, tweaking BIOS tidak terlalu berbahaya. Selain itu, kecepatan komputer akan bertambah setelah tweaking BIOS.

Untuk memastikan bahwa hasil tweaking berjalan sesuai rencana, jalankan komputer beberapa jam setelah melakukan satu langkah perubahan setting untuk melihat perbedaan dari setting sebelumnya. Jika kita menjalankan saat semua setting sudah kita ubah, maka kita tidak akan tahu perubahan setting mana yang berpengaruh terhadap kinerja komputer.

Kebanyakan BIOS akan muncul saat kita menekan tombol F1, F2 atau Del saat booting. Jika saat booting muncul logo produsen Motherboard, reset dulu komputer. Tekan dan tahan beberapa saat tombol Esc. Jika tepat, maka iklan ini tidak muncul dan BIOS bisa di akses. Kebanyakan menu untuk tweaking ada di bawah menu Advance Chipset Features. Secara umum, mengubah value bisa menggunakan tombol navigasi atau mungkin juga dengan tombol Page Up dan Page Down, tekan Enter untuk memilih value yang diinginkan. Kemudian tekan F10 untuk Exit dan Save.

Inilah 4 fitur yang bisa dikerjakan:

1. System BIOS Cacheable: Ubah ke posisi Disable. Jika System BIOS Cacheable diset Enable, maka setting ini akan disimpan di cache L2

2. Video BIOS Cacheable: Ubah ke posisi Disable. Setting ini, seperti halnya setting pada System BIOS Cacheable, akan mempengaruhi space yang ada di cache L2 karena setting video BIOS akan disimpan di sana. Secara umum, terdapat beberapa performa yang kecepatannya bisa meningkat seiring jumlah space kosong pada cache L2.

3. Video RAM Cacheable: Ubah ke posisi Disable. Setting ini juga akan memakan space pada cache L2. Dengan mengubah ke Disabled, maka space pada cache L2 bisa dilihat.

4. AGP Aperture Size: Ubah ke 128MB. Opsi ini mengalokasikan sebuah range memory yang bisa digunakan untuk mempercepat penyimpanan texture pada port grafik. Bisa berupa map data atau vertex data pada gomes. Dulu, banyak kalangan yang mengeset opsi ini dengan rumus satu setengah kali lipat dari system memory. Perhitungan seperti ini sudah tidak layak lagi digunakan. Bayangkan saja jika memory dalam komputer sudah mencapai 256MB hingga 1GB. Ideal settingnya adalah 128MB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar..!